- Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?”
- “Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam): rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” –[HR. Bukhari-Muslim]
–: Wajib Menjadikannya Anak Sholeh/Sholihah :–
- “Kalian semua adalah pemimpin dan seluruh kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin.” –[Muttafaqun alaihi] Post terkait: #1 | #2
- “Apabila seseorang meninggal dunia akan terputus amalnya kecuali
tiga perkara: Shodaqoh jariyah (yang bertahan lama), atau ilmu yang
bermanfaat sepeninggalnya, atau anak sholih yang mendo’akannya.”
(HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad) - Dari Anas ra. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa saja yang mengasuh dua anak perempuannya hingga dewasa, di hari kiamat aku bersama dua orang itu seperti dua jari ini.” Beliau menempelkan dua jarinya (jari tengah dan telunjuk). –[H.R Muslim]
- Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika berkata kepada para sahabat, “Allah merahmati orangtua yang membantu anaknya berbakti kepadanya.” Kemudian para sahabat bertanya, “Bagaimana caranya membantu untuk berbakti?” “Dia menerima yang sedikit darinya, memaafkan yang menyulitkannya, dan tidak membebaninya serta tidak pula memakinya.”
- Auf bin Malik Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa memiliki tiga orang anak perempuan yang dinafkahinya dengan baik sampai mereka menikah atau meninggal dunia, maka anak-anak itu menjadi tabir baginya (para orangtua) dari neraka.” –[HR. Baihaqi]
–: Berikanlah Hak-hak Anak Dengan Baik :–
- “Muliakanlah anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka” –[HR. Ibn Majah]
- “Cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada mereka, penuhilah janjimu itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa dirimulah yang memberi rizki kepada mereka.” –[HR. Bukhari]
- “Tidak ada pemberian orangtua kepada anak yang lebih utama daripada pendidikan yang baik.” –[HR. Tirmidzi]
- Suatu ketika, saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam disuguhi minuman beliau meminumnya sedikit. Di sebelah kanan beliau ada seorang anak dan di sebelah kiri beliau duduk para orangtua. Beliau bertanya kepada si anak, “Apakah engkau rela jika minuman ini aku berikan kepada mereka?” Si anak lalu menjawab, “Aku tidak rela, Ya Rasulullah, demi Allah aku tidak akan memperkenankan siapapun merebut bagianku darimu.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian meletakkan itu ke tangan anak kecil tersebut. –[HR. Bukhari dan Muslim].
–: Tegas Dalam Hal Ibadah :–
- “Perintahlah anak-anak kalian untuk shalat pada umur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkannya pada usia sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka, jika salah satu dari kalian telah menikahkan budaknya atau pelayannya maka janganlah dilihat auratnya. Sesungguhnya anggota bagian bawah dari pusat sampai lutut adalah auratnya.” –[HR. Abu Dawud]
–: Jangan Menghardik Anak :–
- Dari Anas r.a., “Aku telah melayani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam selama 10 tahun. Demi Allah beliau tidak pernah mengeluarkan
kata-kata hardikan kepadaku, tidak pernah menanyakan: ‘Mengapa engkau
lakukan?’ dan pula tidak pernah mengatakan: ‘Mengapa tidak engkau
lakukan?’”
(Hadits Riwayat Bukhari, Kitabul Adab 5578, Muslim, Kitabul Fadhail 4269, dan selain keduanya)
–: Berlaku Adil Pada Anak :–
- “Berlaku adillah terhadap anak-anakmu dalam suatu pemberian sebagaimana kamu suka bersikap adil di antara kamu dalam kebaikan dan kasih sayang.” –[HR. Thabrani]
–: Memberi Teladan Yang Baik :–
- Dari Al Aswad, dia berkata: “Aku bertanya kepada Aisyah mengenai apa yang dilakukan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam di rumah beliau. Aisyah mengatakan: ‘Beliau biasanya suka membantu urusan keluarganya. Lalu bila waktu shalat tiba, beliau pergi untuk mengerjakan shalat.’” –[HR Bukhari]
- Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Di dalam hadits Aisyah lainnya yang dikeluarkan oleh Ahmad dan Ibnu Sa’ad serta disahihkan oleh Ibnu Hibban, Aisyah berkata: ‘Beliau (Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam) yang menjahit kainnya, menjahit sepatunya, dan mengerjakan apa yang biasa dikerjakan oleh kaum laki-laki di rumah mereka.”
–: Bermain Bersama Anak :–
- “Barangsiapa mempunyai anak kecil, hendaklah ia turut berlaku kekanak-kanakkan kepadanya.”
–[HR. Ibnu Babawaih dan Ibnu ‘Asakir]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar