Senin, 06 April 2015

SEJARAH RINGKAS PPMI

 
Sahabat, Adalah perlu untuk kita ketahui, bahwa kelahiran PPMI tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Yayasan Pusat dakwah Dan pendidikan (YPDP) Silaturrahim Pecinta Anak (SPA) Yogyakarta, karena Gerakan Membangun Karakter Bangsa Melalui Cerita yang diusung PPMI, senyatanya merupakan mata rantai perjuangan dunia dakwah dan tarbiyah dikalangan anak-anak, yang dirintis oleh para pendirinya, untuk itu mari kita semak terlebih dahulu apa dan bagaimana kiprah dan keberadaan yayasan SPA itu sendiri.

YAYASAN SPA INDONESIA
Silaturrahim Pecinta Anak (SPA) Indonesia adalah sebuah lembaga dakwah yang didirikan pada 3 Nopember 1985 oleh para pengasuh pengajian anak-anak dari 5 pengajian. Kala itu SPA adalah singkatan dari Silaturrahim Pengajian Anak-anak. Dalam waktu singkat, terutama sejak pelaksanaan Jambore Anak Islam SPA (Jamaisspa) I tahun 1987, jumlah anggota pengajian meningkat dengan pesat, mencapai 110 tempat pengajian. Sebagaimana namanya, SPA berkhidmat di medan dakwah dan pendidikan untuk kalangan anak-anak.
Sejak tahun 1990, SPA mengembangkan ladang garap pengajian melalui jalur sekolah yaitu Program Tutorial Membaca Alquran (PTMAQ) yang merupakan pilot project wajib mengaji di sekolah bagi murid kelas 3 SD se-kecamatan Depok.
Selama kurun waktu yang panjang itu, telah cukup banyak ide dilahirkan, telah cukup banyak aktivitas bermakna yang dilakukan dan telah pula terjadi pengembangan bahkan perubahan gerak langkahnya sesuai dengan tuntunan dan perkembangan lahan dakwah di lingkungannya.
Tahun 1996 SPA mengukuhkan diri dengan Badan Hukum Notaris dan mengubah namanya menjadi Yayasan pusat Dakwah dan Pendidikan Silaturrahim Pecinta Anak-Anak. Kemudian pada awal 2012, nama lembaga ini bermetamorfosis menjadi Yayasan SPA Indonesia setelah mendapatkan akta notaris pendirian dan pengakuan dari Kemenkumham.
Sebagai lembaga pusat dakwah dan pendidikan, para perintis lembaga ini sadar betul bahwa upaya peningkatan kualitas manusia baik sebagai sebuah individu maupun sebagai sebuah komunitas agar mampu memerankan diri secara matang sebagai ‘abdullah’ maupun ‘khalifatullah’ akan mencapai hasil yang optimal bila dimulai sejak dini. Karena itu, pemfokusan pada proses dakwah dan pendidikan untuk kalangan anak-anak adalah bagian sangat strategis dari pencapaian tujuan di atas. Hasil yang lebih baik insya Allah akan dapat dicapai bila upaya dakwah dan pendidikan untuk kalangan anak-anak ini secara terus menerus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya.
Untuk itu diperlukan adanya lembaga khusus yang didesain sebagai ‘sumber inspirasi’ sekaligus ‘sumber energi’ bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwah dan pendidikan Islam untuk kalangan anak-anak di masyarakat. Sebuah lembaga yang secara berkelanjutan mampu memanfaatkan dan belajar dari khasanah ‘masa lalu’serta mampu pula bersikap proaktif terhadap tantangan dan kebutuhan ‘masa depan’. Dengan segala keterbatasan yang ada, kami bersungguh-sungguh ingin mengambil peran strategis ini.

VISI
Secara terus menerus mengembangkan diri agar mampu berfungsi secara efektif sebagai center of excellent (pusat unggulan)  dalam pengkajian dan pengembangan  kualitas dakwah dan pendidikan anak-anak, serta pengembangan optimalisasi SDM muslim yang mampu berperan sebagai inisiator, inspirator, dinamisator dan inovator dalam rangka meraih kejayaan Islam.
MISI
  1. Melaksanakan fungsi inovator dan fasilitator bagi pengembangan aktivitas dakwah dan pendidikan anak-anak yang berorientasi ke masa depan.
  2. Mengoptimalkan segenap potensi kemanusiaan dan sumber daya manusia pelaku dakwah dan pendidikan anak-anak.
  3. Melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan sehingga senantiasa mampu berperan sebagai pengambil inisiatif dan pemberi arah atas pengembangan dan peningkatan kualitas dakwah dan pendidikan anak-anak.
TUJUAN
  1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dakwah dan pendidikan Islam khususnya untuk kalangan anak-anak.
  2. Berperan serta dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial anak-anak (Anggaran Dasar Yayasan SPA pasal 6)
=================================================================================
GENERASI AWAL PENDONGENG MUSLIM INDONESIA
Tahun 1987, Para penggiat Dakwah dan Tarbiyah yang memiliki talenta mendongeng akhirnya mengkristal menjadi satu kelompok pendongeng, yang diberi nama Armada Pendongeng (ARPADO), kelompok kecil ini merupakan salah satu bidang garapan dari Laboratorium Dakwah Dan pendidikan (LABDADIKA), sedangkan LABDADIKA merupakan salah satu divisi dari lembaga SPA.Diantara nama-nama mereka adalah: Kak Herman, Kak Sudarmaji, Kak Sugani, Kak Rohmat, Kak Muthoha, Kak Sugito, Kak Nasyirudin, Kak Zainal Fanani dan seterusnya. mereka adalah assabiquunal awwalun (generasi pertama) dari Pendongeng Muslim yang secara berjibaku merawat akhlak dan motivasi anak-anak, khususnya santri  TKA-TPA untuk bersemangat mengaji alquran di Pengajian, Madrasah, TKA-TPA yang ada di Jogjakarta dan sekitarnya. Dan dikarenakan kelangkaan kader pendakwah untuk anak-anak inilah, sehingga kadangkala mereka harus tampil untuk melatih para tutor pengajian Alquran diluar pulau Jawa.  Salah satu jejak dan karya dari ARPADO ini adalah buku pedoman bercerita “TEKNIK BERCERITA” yang disusun berdasarkan pengalaman mereka dilapangan saat mereka bertutur cerita kepada anak-anak, dan dijadikan panduan bagi para guru dan ustadz-ustadzah dalam bercerita. Pelatihan mendongeng yang dibawakan para trainer ARPADO selalu menjadi materi pelatihan favorit, dalam berbagai pelatihan guru dari tingkat lokal hingga nasional, tentu saja pada waktu itu dunia bertutur cerita masih sangat asing bagi masyarakat, bahkan banyak orang yang mencibirkan kegiatan dan aktivitas bercerita yang dilaksanakan oleh para pendongeng dari ARPADO. dapat ditarik kesimpulan bahwa bergulirnya budaya berkisah sebenarnya telah dipelopori oleh kelompok kecil ini.
SAFARI CERITA ISLAMI I-VI
Dari masa ke masa, turning up aktivis yang terjadi dikalangan aktivisnya, khususnya para pendongeng, harus menyadarkan para pengurus SPA untuk lebih intensif melakukan pengkaderan anggotanya. Satu keadaan yang sangat disyukuri bagi lembaga SPA adalah, bahwa secara geografis markas SPA, terletak diantara banyaknya kampus perguruan tinggi besar serta ternama di Yogyakarta, diantaranya adalah UGM, UII, IAIN, IKIP Negeri, UPN bahkan ratusan PTS lainnya, sehingga banyak para relawan dari kalangan mahasiswa kost-kostan, yang banyak berdatangan untuk turut bergabung dengan aktivitas dan kegiatan yang ada di SPA. Ditambah lagi SPA memiliki program simpatik untuk masyarakat, yaitu proyek Al Quranisasi anak-anak Sekolah Dasar se-Kecamatan Depok Sleman, yang kala itu dapat bekerja sama secara apik dengan Kantor Dinas Departemen Pendidikan Dasar Kecamatan Depok, serta mampu menelorkan SKB yang berisi MEWAJIBKAN seluruh siswa di Sekolah Dasar untuk mengaji Alquran, dan terkait dengan persoalan kader pendongeng ini, maka potensi kader kita menjadi cukup melimpah tersedia, yang berasal dari tenaga tutor Alquran yang disebarkan ke sekolah-sekolah mitra kerja kita tersebut. Alhamdulillah diantara mereka ada banyak orang yang memiliki ketertarikan dengan dunia bercerita. Dan melalui suatu ide yang cemerlang, maka di munculkan program SAFARI CERITA ISLAMI I tahun 1995, yang dilaksanakan di berbagai Masjid Se-kecamatan Depok dan sekitarnya. Dengan di komandani oleh Kak Sabrurrahim bersama bersama  Kak Ahsin, Kak Umi Faizah, kak Rahmah Buanawati, Kak Slamet, Kak Eko, Kak Imron Rosyadi dan lain-lain. Dalam kegiatan Safari Cerita perdana inilah, SPA berhasil merekrut Kak Bimo untuk menjadi salah satu anggota baru ARPADO . Kegiatan SAFARI CERITA ISLAMI ini berlanjut pada tahun 1996, dengan lebih memperluas area yang dijangkau di kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dan sebagai salah satu berkahnya adalah bergabungnya Kak Wuntat Wawan Sembodo, beserta beberapa pendongeng lainnya. SAFARI CERITA ISLAMI ini berlangsung ke enam kalinya, tepatnya hingga akhir tahun 2000.
Seiring dengan waktu, maka para pengurus ARPADO mulai banyak yang tidak dapat melaksanakan tugas, terkait dengan kesibukan, posisi dan amanah yang semakin banyak dipercayakan kepada mereka dimasyarakat atau instansi, maka LABDADIKA mengambil kebijaksanaan unuk melakukan penyegaran organisasi dari Armada Pendongeng ARPADO menjadi Armada Dai Kalangan Anak-Anak (ARDIKA), yang saat ini dipimpin oleh Kak Aris “Pahlawan Bertopeng”. Yang anggotanya saat ini tidak kurang dari 40 orang pendongeng, yang secara aktif berkiprah pada lapangan dakwah dan Pendidikan anak-anak,  khususnya dunia pengajian anak dan mendongeng secara Islami.
DARI ARDIKA KE PPMI
Seiring dengan waktu, banyak karya dan produk para aktivis pendongeng ARDIKA, bahkan masing-masing pendongeng mengembangkan kegiatan kesanggaran, pelatihan dan pengkaderan sendiri diberbagai daerah. Bersamaan dengan itu penyadaran akan pentingkanya kegiatan bertutur cerita sudah mulai mapan dan mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat pendidikan kita, bahkan virus mendongeng secara edukatif dan Islami, rupanya sudah cukup banyak tersebar dengan dikalanngan guru-guru di lembaga formal seantero ruang edukasi di negeri kita. maka mulai banyak bermunculan para pendongeng baru, yang secara langsung atau tidak langsung belajar dari para pendongeng ARDIKA, yang secara TERBUKA membagikan keahliannya dalam bertutur kisah. Tentu saja semua pendongeng tersebut tidak semuanya dapat bernaung dibawah bendera ARDIKA yang merupakan anak organisasi dari Yayasan SPA Indonesia. Maka dengan kesadaran akan perkembangan ini, muncullah pemikiran dari komponen, eksponen dan para pendongeng lainnya untuk mebentuk satu wadah baru, yang lebih luas dan mampu merangkul seluruh potensi pendongeng Muslim di Indonesia yang memiliki keerikatan keimanan, nilai perjuangan dan missi bercerita yang luhur. dari sanalah muncullah PERSAUDARAAN PENDONGENG MUSLIM INDONESIA (PPMI) yang berdiri pada tanggal 11 Januari 2009 di Yogyakarta, dan memilih Kak Rohmat Junaidi sebagai Presiden PPMI pertama serta diberikan wewenang untuk membentuk kepengurusan pada tingkat nasional. adapun elemen yang telah bergabung dengan PPMI pada masa inisiasi ini adalah ARDIKA, KOTA DONGENG YOGYAKARTA, MADRASAH DONGENG KRAPYAK, AHSANU AMALA, FORUM PENDONGENG SOLO RAYA, ALUMNI WORKSHOP MENDONGENG KAK BIMO, SANGGAR DONGENG BAZMA BALIKPAPAN dan beberapa pendongeng free lance lainnya.
Jadi Persaudaraan Pendongeng Muslim Indonesia (PPMI) bukanlah organisasi yang merupakan sub ordinat atau sub organik dari Yayasan SPA Indonesia, PPMI merupakan organisasi independent tempat bersyarikat para pendongeng muslim dan simpatisannya yang ada di Indonesia, serta dilahirkan dengan suatu kesadaran dan rasa simpati atas positioning darikeberadaan Yayasan SPA Indonesia. Namun demikian PPMI tetap harus menjaga dan memiliki rasa keterikatan sejarah serta mata rantai dakwah ummat yang sangat panjang, dari para pendahulu syiar agama Islam yang kita anut ini. hingga bersambung kepada Rasulullah junjungan Muhammad SAW, yang dalam riwayat shahih mentradisikan untuk bertutur kisah dan mendongeng, dalam mendidik keluarga dan ummatnya.
MOMENTUM EMAS GERAKAN
1. Berdirinya Lembaga Silaturrahim Pengajian Anak (SPA) Yogyakarta 3 Nopember 1985, yang merupakan kristalisasi ide dan mimpi para penggiat pengajian di kecamatan Depok Sleman dan sekitarnya, untuk mewujudkan kualititas pengajaran di dunia pengajian anak-anak di Indonesia.
2. Tahun 1996 SPA mengukuhkan diri dengan Badan Hukum Notaris dan mengubah namanya menjadi Yayasan pusat Dakwah dan Pendidikan Silaturrahim Pecinta Anak-Anak. Kemudian pada awal 2012, nama lembaga ini bermetamorfosis menjadi Yayasan SPA Indonesia setelah mendapatkan akta notaris pendirian dan pengakuan dari Kemenkumham.
3. Tahun 1987 berdiri Armada Pendongeng (ARPADO)
4. Tahun 1995 berdiri Armada Dai Kalangan Anak-anak (ARDIKA)
5. Tahun 1995 dilaksanakan SAFARI CERITA ISLAMI I hingga ke VI pada tahun 2000
6. Tahun 2001 diselenggarakan FESTIVAL CERITA ISLAMI I di Masjid Diponegoro Balikota, dan berturut-turut hingga ke IV di Taman Pintar Kota Yogyakarta.
7. Tahun 2004, Kak RUA Zainal Fanani menyampaikan gagasan dan sistemisasi GERAKAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI CERITA (GMKBMC)  dihadapan beberapa aktivis ARDIKA di Green House SPA
 8. Tahun 2004, Kak Bimo dinominasikan sebagai Kandidiat pemuda Pelopor Nasional bidang Pendidikan sebagai wakil dari propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan mengusung kepoloporan GERAKAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI CERITA, alhamdulillah berhasil mengungguli pesaing dari berbagai propinsi di Indonesia. penghargaan ini merupakan pengakuan resmi I akan GERAKAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI CERITA ini, sekaligus merupakan penghargaan resmi tertinggi kepemudaan di Indonesia.
9. Tahun 2005, Kak Bimo dengan kepeloporan bersama ini, didaulat mewakili Indonesia dalam Forum Pemuda dan Berprestasi asia Tenggar di Padang Sumatra Barat.
10. Tahun 2006, ARDIKA menorehkan 2 REKOR MURI, dimana salah satu anggotanya mampu menciptakan Rekor Baru PENDONGENG DENGAN ILUSTRASI SUARA TERBANYAK dan AUDIENS TERBANYAK 12.566 ANAK (update 21.00) dalam waktu 3 JAM dalam 1 CERITA.
11. Tahun 2009, Atas kesadaran bersama dari ARDIKA demi keberlangsungan dan keberhasilan tujuan organisasi maka berdiri PPMI yang langsung dibidani oleh ARDIKA bersama Kelompok Pendongeng lainnya, untuk merangkul dan mempersaudarakan pendongeng muslim Indonesia dalam satu ikatan organisasi yang modern dan Islami.
12. Tahun 2010, Dilaksanakan Launching KOTA DONGENG YOGYAKARTA sebagai MODEL dan IBU KOTA pendongeng Muslim Indonesia.
13. Tanggal 11 Februari dicanangkan sebagai HARI MENDONGENG NASIONAL Versi PPMI
14. Tanggal 12 Februari 2011 dilaksanakan SILAKNAS I Persaudaraan Pendongeng Muslim Indonesia di Yogyakarta
15. Tanggal 2 Desember 2012 dilakukan pengiriman Duta PPMI ke kawasan Konflik Suriah-Palestina, sebagai salah satu wujud peran serta PPMI mengantisipasi persoalan ummat. dismaping itu taruma healing dan recovery mental anak-anak di kawasan bencana merupakan salah satu program tetap dari organisasi.
15. Insyaallah Tanggal 12-13 Januari 2012 akan diselenggarak FESTIVAL CERITA ISLAMI IV yangdipusatkan di Aula Yasri Sulaiman Gedung SPA INDONESIA Jl Gejayan CT X/14A Pelemkecut Depok Sleman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar