Sahabat, Adalah perlu untuk kita ketahui,
bahwa kelahiran PPMI tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Yayasan
Pusat dakwah Dan pendidikan (YPDP) Silaturrahim Pecinta Anak (SPA)
Yogyakarta, karena Gerakan Membangun Karakter Bangsa Melalui Cerita yang
diusung PPMI, senyatanya merupakan mata rantai perjuangan dunia dakwah
dan tarbiyah dikalangan anak-anak, yang dirintis oleh para pendirinya,
untuk itu mari kita semak terlebih dahulu apa dan bagaimana kiprah dan
keberadaan yayasan SPA itu sendiri.
YAYASAN SPA INDONESIA
Silaturrahim Pecinta Anak (SPA) Indonesia
adalah sebuah lembaga dakwah yang didirikan pada 3 Nopember 1985 oleh
para pengasuh pengajian anak-anak dari 5 pengajian. Kala itu SPA adalah
singkatan dari Silaturrahim Pengajian Anak-anak. Dalam waktu singkat,
terutama sejak pelaksanaan Jambore Anak Islam SPA (Jamaisspa) I tahun
1987, jumlah anggota pengajian meningkat dengan pesat, mencapai 110
tempat pengajian. Sebagaimana namanya, SPA berkhidmat di medan dakwah
dan pendidikan untuk kalangan anak-anak.
Sejak tahun 1990, SPA mengembangkan ladang
garap pengajian melalui jalur sekolah yaitu Program Tutorial Membaca
Alquran (PTMAQ) yang merupakan pilot project wajib mengaji di sekolah bagi murid kelas 3 SD se-kecamatan Depok.
Selama kurun waktu yang panjang itu, telah
cukup banyak ide dilahirkan, telah cukup banyak aktivitas bermakna yang
dilakukan dan telah pula terjadi pengembangan bahkan perubahan gerak
langkahnya sesuai dengan tuntunan dan perkembangan lahan dakwah di
lingkungannya.
Tahun 1996 SPA mengukuhkan diri dengan Badan
Hukum Notaris dan mengubah namanya menjadi Yayasan pusat Dakwah dan
Pendidikan Silaturrahim Pecinta Anak-Anak. Kemudian pada awal 2012, nama
lembaga ini bermetamorfosis menjadi Yayasan SPA Indonesia setelah
mendapatkan akta notaris pendirian dan pengakuan dari Kemenkumham.
Sebagai lembaga pusat dakwah dan pendidikan,
para perintis lembaga ini sadar betul bahwa upaya peningkatan kualitas
manusia baik sebagai sebuah individu maupun sebagai sebuah komunitas
agar mampu memerankan diri secara matang sebagai ‘abdullah’ maupun
‘khalifatullah’ akan mencapai hasil yang optimal bila dimulai sejak
dini. Karena itu, pemfokusan pada proses dakwah dan pendidikan untuk
kalangan anak-anak adalah bagian sangat strategis dari pencapaian tujuan
di atas. Hasil yang lebih baik insya Allah akan dapat dicapai bila
upaya dakwah dan pendidikan untuk kalangan anak-anak ini secara terus
menerus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya.
Untuk itu diperlukan adanya lembaga khusus
yang didesain sebagai ‘sumber inspirasi’ sekaligus ‘sumber energi’ bagi
pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwah dan pendidikan Islam untuk kalangan
anak-anak di masyarakat. Sebuah lembaga yang secara berkelanjutan mampu
memanfaatkan dan belajar dari khasanah ‘masa lalu’serta mampu pula
bersikap proaktif terhadap tantangan dan kebutuhan ‘masa depan’. Dengan
segala keterbatasan yang ada, kami bersungguh-sungguh ingin mengambil
peran strategis ini.
VISI
Secara terus menerus mengembangkan diri agar mampu berfungsi secara efektif sebagai center of excellent (pusat unggulan) dalam pengkajian dan pengembangan kualitas dakwah dan pendidikan anak-anak, serta pengembangan optimalisasi SDM muslim yang mampu berperan sebagai inisiator, inspirator, dinamisator dan inovator dalam rangka meraih kejayaan Islam.
MISI
- Melaksanakan fungsi inovator dan fasilitator bagi pengembangan aktivitas dakwah dan pendidikan anak-anak yang berorientasi ke masa depan.
- Mengoptimalkan segenap potensi kemanusiaan dan sumber daya manusia pelaku dakwah dan pendidikan anak-anak.
- Melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan sehingga senantiasa mampu berperan sebagai pengambil inisiatif dan pemberi arah atas pengembangan dan peningkatan kualitas dakwah dan pendidikan anak-anak.
- Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dakwah dan pendidikan Islam khususnya untuk kalangan anak-anak.
- Berperan serta dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial anak-anak (Anggaran Dasar Yayasan SPA pasal 6)
GENERASI AWAL PENDONGENG MUSLIM INDONESIA
Tahun 1987, Para penggiat Dakwah dan
Tarbiyah yang memiliki talenta mendongeng akhirnya mengkristal menjadi
satu kelompok pendongeng, yang diberi nama Armada Pendongeng (ARPADO),
kelompok kecil ini merupakan salah satu bidang garapan dari Laboratorium
Dakwah Dan pendidikan (LABDADIKA), sedangkan LABDADIKA merupakan salah
satu divisi dari lembaga SPA.Diantara nama-nama mereka adalah: Kak
Herman, Kak Sudarmaji, Kak Sugani, Kak Rohmat, Kak Muthoha, Kak Sugito,
Kak Nasyirudin, Kak Zainal Fanani dan seterusnya. mereka adalah assabiquunal awwalun
(generasi pertama) dari Pendongeng Muslim yang secara berjibaku merawat
akhlak dan motivasi anak-anak, khususnya santri TKA-TPA untuk
bersemangat mengaji alquran di Pengajian, Madrasah, TKA-TPA yang ada di
Jogjakarta dan sekitarnya. Dan dikarenakan kelangkaan kader pendakwah
untuk anak-anak inilah, sehingga kadangkala mereka harus tampil untuk
melatih para tutor pengajian Alquran diluar pulau Jawa. Salah satu
jejak dan karya dari ARPADO ini adalah buku pedoman bercerita “TEKNIK
BERCERITA” yang disusun berdasarkan pengalaman mereka dilapangan saat
mereka bertutur cerita kepada anak-anak, dan dijadikan panduan bagi para
guru dan ustadz-ustadzah dalam bercerita. Pelatihan mendongeng yang
dibawakan para trainer ARPADO selalu menjadi materi pelatihan favorit,
dalam berbagai pelatihan guru dari tingkat lokal hingga nasional, tentu
saja pada waktu itu dunia bertutur cerita masih sangat asing bagi
masyarakat, bahkan banyak orang yang mencibirkan kegiatan dan aktivitas
bercerita yang dilaksanakan oleh para pendongeng dari ARPADO. dapat
ditarik kesimpulan bahwa bergulirnya budaya berkisah sebenarnya telah
dipelopori oleh kelompok kecil ini.
SAFARI CERITA ISLAMI I-VI
Dari masa ke masa, turning up
aktivis yang terjadi dikalangan aktivisnya, khususnya para pendongeng,
harus menyadarkan para pengurus SPA untuk lebih intensif melakukan
pengkaderan anggotanya. Satu keadaan yang sangat disyukuri bagi lembaga
SPA adalah, bahwa secara geografis markas SPA, terletak diantara
banyaknya kampus perguruan tinggi besar serta ternama di Yogyakarta,
diantaranya adalah UGM, UII, IAIN, IKIP Negeri, UPN bahkan ratusan PTS
lainnya, sehingga banyak para relawan dari kalangan mahasiswa
kost-kostan, yang banyak berdatangan untuk turut bergabung dengan
aktivitas dan kegiatan yang ada di SPA. Ditambah lagi SPA memiliki
program simpatik untuk masyarakat, yaitu proyek Al Quranisasi anak-anak
Sekolah Dasar se-Kecamatan Depok Sleman, yang kala itu dapat bekerja
sama secara apik dengan Kantor Dinas Departemen Pendidikan Dasar
Kecamatan Depok, serta mampu menelorkan SKB yang berisi MEWAJIBKAN
seluruh siswa di Sekolah Dasar untuk mengaji Alquran, dan terkait dengan
persoalan kader pendongeng ini, maka potensi kader kita menjadi cukup
melimpah tersedia, yang berasal dari tenaga tutor Alquran yang
disebarkan ke sekolah-sekolah mitra kerja kita tersebut. Alhamdulillah
diantara mereka ada banyak orang yang memiliki ketertarikan dengan dunia
bercerita. Dan melalui suatu ide yang cemerlang, maka di munculkan
program SAFARI CERITA ISLAMI I tahun 1995, yang dilaksanakan di berbagai
Masjid Se-kecamatan Depok dan sekitarnya. Dengan di komandani oleh Kak
Sabrurrahim bersama bersama Kak Ahsin, Kak Umi Faizah, kak Rahmah
Buanawati, Kak Slamet, Kak Eko, Kak Imron Rosyadi dan lain-lain. Dalam
kegiatan Safari Cerita perdana inilah, SPA berhasil merekrut Kak Bimo
untuk menjadi salah satu anggota baru ARPADO . Kegiatan SAFARI CERITA
ISLAMI ini berlanjut pada tahun 1996, dengan lebih memperluas area yang
dijangkau di kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dan sebagai salah
satu berkahnya adalah bergabungnya Kak Wuntat Wawan Sembodo, beserta
beberapa pendongeng lainnya. SAFARI CERITA ISLAMI ini berlangsung ke
enam kalinya, tepatnya hingga akhir tahun 2000.
Seiring dengan waktu, maka para pengurus
ARPADO mulai banyak yang tidak dapat melaksanakan tugas, terkait dengan
kesibukan, posisi dan amanah yang semakin banyak dipercayakan kepada
mereka dimasyarakat atau instansi, maka LABDADIKA mengambil
kebijaksanaan unuk melakukan penyegaran organisasi dari Armada
Pendongeng ARPADO menjadi Armada Dai Kalangan Anak-Anak (ARDIKA), yang
saat ini dipimpin oleh Kak Aris “Pahlawan Bertopeng”. Yang anggotanya
saat ini tidak kurang dari 40 orang pendongeng, yang secara aktif
berkiprah pada lapangan dakwah dan Pendidikan anak-anak, khususnya
dunia pengajian anak dan mendongeng secara Islami.
DARI ARDIKA KE PPMI
Seiring dengan waktu, banyak karya dan
produk para aktivis pendongeng ARDIKA, bahkan masing-masing pendongeng
mengembangkan kegiatan kesanggaran, pelatihan dan pengkaderan sendiri
diberbagai daerah. Bersamaan dengan itu penyadaran akan pentingkanya
kegiatan bertutur cerita sudah mulai mapan dan mendapatkan sambutan yang
sangat positif dari masyarakat pendidikan kita, bahkan virus mendongeng
secara edukatif dan Islami, rupanya sudah cukup banyak tersebar dengan
dikalanngan guru-guru di lembaga formal seantero ruang edukasi di negeri
kita. maka mulai banyak bermunculan para pendongeng baru, yang secara
langsung atau tidak langsung belajar dari para pendongeng ARDIKA, yang
secara TERBUKA membagikan keahliannya dalam bertutur kisah. Tentu saja
semua pendongeng tersebut tidak semuanya dapat bernaung dibawah bendera
ARDIKA yang merupakan anak organisasi dari Yayasan SPA Indonesia. Maka
dengan kesadaran akan perkembangan ini, muncullah pemikiran dari
komponen, eksponen dan para pendongeng lainnya untuk mebentuk satu wadah
baru, yang lebih luas dan mampu merangkul seluruh potensi pendongeng
Muslim di Indonesia yang memiliki keerikatan keimanan, nilai perjuangan
dan missi bercerita yang luhur. dari sanalah muncullah PERSAUDARAAN
PENDONGENG MUSLIM INDONESIA (PPMI) yang berdiri pada tanggal 11 Januari
2009 di Yogyakarta, dan memilih Kak Rohmat Junaidi sebagai Presiden PPMI
pertama serta diberikan wewenang untuk membentuk kepengurusan pada
tingkat nasional. adapun elemen yang telah bergabung dengan PPMI pada
masa inisiasi ini adalah ARDIKA, KOTA DONGENG YOGYAKARTA, MADRASAH
DONGENG KRAPYAK, AHSANU AMALA, FORUM PENDONGENG SOLO RAYA, ALUMNI
WORKSHOP MENDONGENG KAK BIMO, SANGGAR DONGENG BAZMA BALIKPAPAN dan
beberapa pendongeng free lance lainnya.
Jadi Persaudaraan Pendongeng Muslim
Indonesia (PPMI) bukanlah organisasi yang merupakan sub ordinat atau sub
organik dari Yayasan SPA Indonesia, PPMI merupakan organisasi
independent tempat bersyarikat para pendongeng muslim dan simpatisannya
yang ada di Indonesia, serta dilahirkan dengan suatu kesadaran dan rasa
simpati atas positioning darikeberadaan Yayasan SPA Indonesia. Namun
demikian PPMI tetap harus menjaga dan memiliki rasa keterikatan sejarah
serta mata rantai dakwah ummat yang sangat panjang, dari para pendahulu
syiar agama Islam yang kita anut ini. hingga bersambung kepada
Rasulullah junjungan Muhammad SAW, yang dalam riwayat shahih
mentradisikan untuk bertutur kisah dan mendongeng, dalam mendidik
keluarga dan ummatnya.
MOMENTUM EMAS GERAKAN
1. Berdirinya Lembaga Silaturrahim Pengajian
Anak (SPA) Yogyakarta 3 Nopember 1985, yang merupakan kristalisasi ide
dan mimpi para penggiat pengajian di kecamatan Depok Sleman dan
sekitarnya, untuk mewujudkan kualititas pengajaran di dunia pengajian
anak-anak di Indonesia.
2. Tahun 1996 SPA mengukuhkan diri dengan
Badan Hukum Notaris dan mengubah namanya menjadi Yayasan pusat Dakwah
dan Pendidikan Silaturrahim Pecinta Anak-Anak. Kemudian pada awal 2012,
nama lembaga ini bermetamorfosis menjadi Yayasan SPA Indonesia setelah
mendapatkan akta notaris pendirian dan pengakuan dari Kemenkumham.
3. Tahun 1987 berdiri Armada Pendongeng (ARPADO)
4. Tahun 1995 berdiri Armada Dai Kalangan Anak-anak (ARDIKA)
5. Tahun 1995 dilaksanakan SAFARI CERITA ISLAMI I hingga ke VI pada tahun 2000
6. Tahun 2001 diselenggarakan FESTIVAL
CERITA ISLAMI I di Masjid Diponegoro Balikota, dan berturut-turut hingga
ke IV di Taman Pintar Kota Yogyakarta.
7. Tahun 2004, Kak RUA Zainal Fanani
menyampaikan gagasan dan sistemisasi GERAKAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
MELALUI CERITA (GMKBMC) dihadapan beberapa aktivis ARDIKA di Green
House SPA
8. Tahun 2004, Kak Bimo dinominasikan
sebagai Kandidiat pemuda Pelopor Nasional bidang Pendidikan sebagai
wakil dari propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan mengusung
kepoloporan GERAKAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI CERITA,
alhamdulillah berhasil mengungguli pesaing dari berbagai propinsi di
Indonesia. penghargaan ini merupakan pengakuan resmi I akan GERAKAN
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI CERITA ini, sekaligus merupakan
penghargaan resmi tertinggi kepemudaan di Indonesia.
9. Tahun 2005, Kak Bimo dengan kepeloporan
bersama ini, didaulat mewakili Indonesia dalam Forum Pemuda dan
Berprestasi asia Tenggar di Padang Sumatra Barat.
10. Tahun 2006, ARDIKA menorehkan 2 REKOR
MURI, dimana salah satu anggotanya mampu menciptakan Rekor Baru
PENDONGENG DENGAN ILUSTRASI SUARA TERBANYAK dan AUDIENS TERBANYAK 12.566
ANAK (update 21.00) dalam waktu 3 JAM dalam 1 CERITA.
11. Tahun 2009, Atas kesadaran bersama dari
ARDIKA demi keberlangsungan dan keberhasilan tujuan organisasi maka
berdiri PPMI yang langsung dibidani oleh ARDIKA bersama Kelompok
Pendongeng lainnya, untuk merangkul dan mempersaudarakan pendongeng
muslim Indonesia dalam satu ikatan organisasi yang modern dan Islami.
12. Tahun 2010, Dilaksanakan Launching KOTA DONGENG YOGYAKARTA sebagai MODEL dan IBU KOTA pendongeng Muslim Indonesia.
13. Tanggal 11 Februari dicanangkan sebagai HARI MENDONGENG NASIONAL Versi PPMI
14. Tanggal 12 Februari 2011 dilaksanakan SILAKNAS I Persaudaraan Pendongeng Muslim Indonesia di Yogyakarta
15. Tanggal 2 Desember 2012 dilakukan
pengiriman Duta PPMI ke kawasan Konflik Suriah-Palestina, sebagai salah
satu wujud peran serta PPMI mengantisipasi persoalan ummat. dismaping
itu taruma healing dan recovery mental anak-anak di kawasan bencana
merupakan salah satu program tetap dari organisasi.
15. Insyaallah Tanggal 12-13
Januari 2012 akan diselenggarak FESTIVAL CERITA ISLAMI IV yangdipusatkan
di Aula Yasri Sulaiman Gedung SPA INDONESIA Jl Gejayan CT X/14A
Pelemkecut Depok Sleman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar